Kamis, 13 Oktober 2016

CERITA FIKSI BUATAN SENDIRI



PENDERITAAN WANITA TAK PUNYA

            Tina adalah seorang anak perempuan yang terlahir dari keluarga miskin,ibunya hanya seorang penggarap sawah,ayahnya entah pergi kemana. Sedari ia terlahir di dunia ini ia tak pernah melihat rupa sang ayah. Hidup Tina tak sama dengan kehidupan teman-teman seusianya,sehabis pulang sekolah ia harus pergi kesawah membantu ibunya  mengarap sawah,ia tak malu melakukan pekerjaan tersebut meskipun ia selalu mendapatkan ejekan dari teman-temannya. Matahari mulai turun,senja di ufuk barat mulai terlihat ini saatnya bagi Tina untuk pulang kerumah bersama ibunya. Sesampinya dirumah Tina membersihkan badannya,malam mulai semakin gelap ini Tina belajar,mengulang pelajaran yang ia peroleh dari sekolah,dengan ditemani penerangan yang terbatas Tina belajar dengan serius,hal ini membuat ibunya yang tengah duduk di kursi kayu sederhana bangga. Tina memang berasal dari keluarga yang sederhana,namun prestasinya tidak dapat dipandang sebelah mata. Ia selalu memperoleh peringkat satu di kelasnya .Hal ini tentu menambah kebanggan ibunya,namun sayang pendidikan Tina harus terhenti sampai bangku SD. Ibunya yang sudah tua tak mapu lagi membiayai pendidikannya Dengan kecewa Tina menerima keputusan sang ibu. Sekarang kehidupan tina berubah,sebelum matahari terbit ia dan ibunya telah berada di sawah dan pulang disaat senja mulai terlihat. Tak terasa tina telah tumbuh menjadi remaja yang cantik dan manis,saat ini di kampung Tina tengah berlangsung musim kemarau,hingga suatu hari Tina diperintahkan oleh ibunya untuk mengambil air di sebuah sumur. Dengan membawa galon berukuran besar dan menaiki sepeda ontel yang telah usang Tina pun pergi ke sumur. Sesampainya disana Tina mengisi galon yang telah ia bawah,galon pun telah penuh,tapi apa daya badan Tina yang kecil mebuatnya tak kuat menaikan galon tersebut ke atas sepedanya,saat itu datang seorang lelaki yang seumuran dengan Tina. Lelaki tersebut bernama Kusno,Kusno pun membantu Tina menaikan galon ke atas sepeda,tak disangaka benih-benih cinta telah timbul diantara mereka. Hari terus berganti,tak diduga suatu hari Kusno menemui Tina dan mengutarakan cintanya. Tina senang namun Tina bimbang hubungan ini dapat direstui oleh orang tua Kusno mengigat Tina adalah orang tak punya. Kusno terus menyakinkan Tina,akhirnya Tina pun menerima cinta Kusno. Hubungan Tina dan Kusno untuk beberapa minggu berjalan dengan baik,hingga suatu hari orang tua Kusno mengetahui hubungan Kusno dan Tina dari mulut tetengga,sontak ini membuta orang tua Kusno marah besar,dengan nada kasar orang tua berkata "kamu ini bodoh,kita ini orang berada tapi kenapa kamu menjalin hubungan dengan gadis miskin" Kusno menjawab dengan nada tegas "aku mencintainya,aku tak peduli kalau dia orang miskin". Perdebatan itupun berakhir setelah Kusno pergi ke rumah salah seorang temannya yang bernama Kaswadi. Kusno pun menceritakan semua kejadian kepada teman baiknya itu. 4 hari Kusno tak pulang kerumah,tentu ini membuat orang tuanya cemas. Atas nasihat Kaswadi, Kusno pun pulang kerumah. Sesampainya dirumah ayah Kusno mendekati Kusno dan berkata"nak,benar kamu mencintai Tina?" Kusno menjawab "tentu yah.." ayah Kusno kemudian berkata "kalau begitu suntinglah Tina" Kusno menjawab dengan nada senang "serius yah?? baiklah akan menyampaikan kabar ini kepada Tina"
            Keesokan harinya Kusno pun menemui Tina,ia pun menyampaikan kabar bahagia yang ia peroleh dari ayahnya. Tina menanggapi dengan sangat senang berita yang disampaikan oleh Kusno namun dalam hati tina masih bimbang apakah orang tua Kusno benar-benar akan menerima dia apa adanya,Tina tidak berani menyampaikan hal tersebut kepada kusno karna takut membuat Kusno tersinggung. Hari berikutnya Kusno dan sekeluarga pergi kerumah Tina untuk melamar Tina,Tina dan ibunya pun menyambut keluarga Kusno dengan senang. Setelah lama berbincang akhirnya prosesi lamaran tersebut selesai dan diputuskan aacar penikahan Tina dan Kusno akan dilangsungkan sepekan setelah prosesi lamaran ini. Selama sepekan hati Tina terus di hantui rasa bimbang apakah benar orang tua Kusno dapat menerima dia apa adanya. Sepekan telah berlalu akhirnya tiba hari dimana penikahan Kusno dan Tina berlangsung,pernikahan mereka berlangsung sederhana. Sekarang Kusno dan Tina telah resmi menjadi sepasang suamai istri. Sebagai seorang suami tentu Kusno harus bisa memberikan nafkah untuk tina,akhirnya Kusno pun memutuskan untuk pergi merantau ke Malaysia dan tina pun tinggal dirumah orang tua Kusno. Ternyata kebimbangan hati tina selama ini terjawab sudah,memamg orang tua Kusno tidak pernah menerima tina apa adanya,selama tina berada dirumah orang tua Kusno Tina selalu diperlakukan tidak baik oleh orang tua Kusno,Tina diperlakukan bak pembantu,Tina harus mengerjakan semua pekerjaan rumah mulai dari memasak,mencuci sampai membersihkan rumah. Tidak hanya itu Tina pun selalu mendapatkan cacian dan hinaan dari orang tu Kusno dan saudara-saudaranya,padahal saat itu Tina tengah mengandung,hingga suatu malam tina berdo’a kepada tuhan "Ya Allah hamba rela,hamba ikhlas menerima cobaan ini,tapi jangan sampai anak hamba merasakan penderitaan yang hamba rasakan Ya Allah. Biarakan hamba sendiri yang memikul beban ini, Ya Allah lindungi lah anak hamba Ya Allah,berilah keselamtan dan kesehatan kepadanya Ya Allah, lahirkan dia ke dunia ini dengan selamat ya Allah..Aaminn.."
            Tak terasa 5 bulan telah berlalu,akhirnya kusno pun pulang dari Malaysia. Sesampainya dirumah Kusno pun langsung memeluk istri tercintanya. Sang istri berkata "aku hamil bang,kita akan memiliki seorang anak" dengan gembira Kusno menjawab "Alhamdulillah dek, kita akan menjadi keluarga yang bahagia". Namun semenjak itu orang tua Kusno dan saudara-saudaranya semakin membenci tina,mereka pun mulai menghasut kusno untuk membenci tina. Pada awalnya kusno tidak mempercayai apa yang orang tua dan saudaranya bicarakan tentang Tina,tapi orang tua Kusno dan saudara-saudaranya semakin keras menghasut Kusno. Hingga suatu hari kusno termakan oleh omongan orng tua dan saudara-saudaranya,perlahan Kusno mulai bertindak kasar kepada Tina dan sering memukul Tina. Tina semakin menderita ditambah lagi usia kandungannya semakin tua,ditengah perlakuan kasar yang diterima Tina dari Kusno dan keluarga,Tina jatuh pingsan mendadak Kusno menjadi cemas. Kusno pun membawa Tina ke dukun beranak,maklum saja saat itu di kampung mereka belum ada klinik. Setelah beberapa saat Tina pun sadar,namun Tina merasakan perutnya mulas dan semakin mulas,ternyata Tina akan melahirkan. Kurang lebih 15 menit proses melahirkan Tina berlangsung,Kusno pun mendengarkan tangisan dari bayi kecilnya,Kusno pun langsung masuk dan melihat buah cintanya bersama tina,langsung Kusno mendekatkan bibirnya ke telinga anaknya dan mengazaninya. Setelah kejadian itu Kusno kembali berubah menyayangi Tina. Bayi kecil mereka pun mereka beri nama Anugrah Putra,hari-hari terus berlalu kebutuhan pun terus bertambah,akhirnya Kusno kembali memutuskan untuk merantau ke Malaysia, Kembali Tina harus ditinggal merantau oleh suaminya. Tina pun kembali menerima perlakuan kasar dari orang tua dan saudara-saudara Kusno,bahakan salah seorang kakak perempuan Kusno pernah berkata "mengapa kau bersusah payah merawat bayi setan itu,lebih baik kau buang saja bayi itu" Tina pun sedih mendengarkan perkataan itu,Tina pun memutuskan kembali kerumah ibunya.tak terasa 3 bulan berlalu,Kusno pun kembali dari Malaysia. Kusno tak kuasa atas tekanan yang diperolehnya dan istrinya. Akhirnya Kusno pun memutuskan utuk mengajak istri dan anaknya merantau ke Sumatra,beberapa tahun telah berlalu tak disadari anak Kusno dan Tina telah beranjak tumbuh menjadi remaja yang gagah. Suatu hari Anugrah membangkang perintah Tina,Tina pun sedih dan langsung menangis,Anugrah pun terdiam,tanpa sengaja tina pun menceritakan masa lalunya kepada Anugrah :"nak,ibumu ini dari kecil sudah menderita jangan kau tambah penderitaan ibu. Ibumu ini dulu dibenci oleh kakek dan nenekmu,ibu ini dulu selalu dihina,di caci maki dan disisihkan dari keluarga ayahmu nak" mata air Anugrah mulai menetes, dia pun terdiam. Tina melanjutkan  ceritanya "ibu ini susah payah mengandung dirimu nak,asal kamu tau nak disaat ibu mengandung dirimu, ibu selalu diperlakukan sebagai pembantu dirumah kakekmu nak, berat penderitaan ibumu ini disaat mengandungmu nak dan ini balasan yang kau berikan kepada ibumu nak,asal kamu tahu nak kamu pernah dipanggil anak setan oleh bibikmu nak,bibmui pernah menyuruh ibu untuk membuang mu nak. Susah payah ibumu ini merawat kamu nak, disaat ayah pergi ke Malaysia ibu bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan mu nak" Anugrah pun menagis menjerit-menjerit dan memeluk Tina "sudah bu,jangan diteruskan. Aku berjanji tidak akan membangkang lagi bu,maafakan anak mu ini".  Kedua insan ini larut dalam tangisan mereka dan akhirnya saling menghapus air mata mereka.

2 komentar:

  1. cerita yang mengarukan, kembangkan bakatmu dan teruslah menulis.

    BalasHapus
  2. terima kasih buk,saya akan selalu berusaha mengembangkan potensi saya buk..mohon do'anya buk...

    BalasHapus