TEKNIK BERBICARA YANG BAIK DI DEPAN UMUM
DOSEN PENGAMPU:
SHINTA ANGGREANY,S.P,MSi
DISUSUN OLEH:
ANANG SURAMAT
D1B016068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan Rahmat,Inayah,Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Teknik Berbicara Yang Baik Di Depan Umum”Makalah ini kami akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena
itu,kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,terutama rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Shinta Anggreany,S.P,MSi dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia di Universitas Jambi.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah swt memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah,Amin Yaa Rabbal Alamin. Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita khususnya dan pembaca umumnya. Amiin.
Jambi, Oktober
2016
Anang Suramat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...1
1.1.Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3.Tujuan................................................................................................... 2
BAB II ISI ......................................................................................................
2.1.
Pengertian Berbicaa............................................................................. 3
2.2.
Jenis-jenis Berbicara............................................................................ 5
2.3.
Teknik Berbicara Yang Baik Di Depan Umum................................... 8
BAB III PENUTUP....................................................................................... 11
3.1.
Kesimpulan…………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 12
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehidupan
manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana
untuk berkomunikasi antar manusia yang berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka
memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan
sesama manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu
membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit
maupun yang bersifat abstrak (Effendi, 1985:5). Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai
kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa
yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara
lisan maupun tulisan.
Keterampilan
berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis. Manusia harus menguasai keempat aspek tersebut agar
terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa tidak
hanya menekankan pada teori saja, tetapi dituntut mampu menggunakan bahasa
sebagaimana fungsinya,yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Salah satu aspek berbahasa yang harus
dikuasai adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan
lainnya (Tarigan, 1986:86). Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan
yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara
alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara
formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Stewart dan
Kennert Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan
komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai
keberhasilan setiap individu maupun kelompok. Manusia yang
mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah
dipahami oleh penyimaknya. Berbicara menunjang keterampilan membaca dan
menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan
produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi.
Menurut
pandangan whole language berbicara tidak diajarkan sebagai suatu pokok
bahasan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan dalam
pembelajaran bahasa bersama dengan keterampilan berbahasa yang lain. Kenyataan
teresebut dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran bahasa,keterampilan
berbahasa tertentu dapat dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain.
Pengaitan keterampilan berbahasa yang dimaksud tidak selalu melibatkan keempat
keterampilan berbahasa sekaligus, melainkan dapat hanya
menggabungkan dua keterampilan berbahasa saja sepanjang aktivitas
berbahasa yang dilakukan bermakna.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian berbicara ?
2.
Sebutkan jenis-jenis berbicara ?
3.
Bagaimana teknik berbicara yang baik didepan umum ?
1.3
MANFAAT
1. Mengetahui pengertian berbicara
2. Mengetahui jenis-jenis berbicara
3. mengetahui teknik berbicara yang baik
BAB II
ISI
2.1 PENGERTIAN BERBICARA
Berbicara adalah salah
satu kelebihan manusia dibanding makhluk
hidup yang lain. Menurut Tarigan, setiap orang akan mengucapkan kata-kata atau
bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan dan menyampaikan gagasan, pikiran,
dan perasaan. Berbicara menjadi salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan
sesuatu kepada pendengarnya.
Dibawah ini akan dipaparkan
pengertian berbicara menurut beberap ahli yaitu:
1. Kartini mengungkapkan bahwa berbicara merupakan suatu peristiwa
penyampaian maksud, gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh orang
lain.
2. Laksana mengemukakan bahwa berbicara adalah
perbuatan yang menghasilkan bahasa untuk berkomunikasi, sebagai salah
satu keterampilan dasar dalam berbahasa.
3. Akhmadi memberikan pendapat bahwa berbicara
sebagai suatu keterampilan memproduksikan arus sistem bunyi artikulasi untuk
menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan dan keingingan kepada orang
lain.
4. Badudu-Zain mengartikan berbicara dengan
kata-kata, berpidato, dan bercakap-cakap. Batasan berbicara yang dikemukakan
Badudu,- Zain ini lebih mengarah kepada jenis berbicara.
5. Moris dan Novia menyatakan bahwa berbicara merupakan
alat komunikasi yang alami antar anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran
dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial.
6. Nuraeni mengatakan
berbicara adalah proses penyampaian informasi dari
pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya.
pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya.
7. Tarigan mengatakan bahwa berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
8. Arsjad dan Mukti mengemukakan bahwa Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
9. Brown dan Yule mengatakan bahwa Berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau
menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan. Pengertian ini pada
intinya mempunyai makna yang sama dengan pengertian yang disampaikan oleh
Tarigan yaitu bahwa berbicara berkaitan dengan pengucapan kata-kata.
10.
Haryadi dan Zamzani Secara umum, berbicara
dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati)
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud
tersebut dapat dipahami orang lain. Pengertian ini mempunyai makna yang sama
dengan kedua pendapat yang diuraikan diatas, hanya saja diperjelas dengan
tujuan yang lebih jauh lagi yaitu agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh
orang lain.
Dari beberapa
pendapat di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa berbicara adalah keterampilan untuk mengucapkan untaian kata sehingga apa
yang ada di dalam pikiran dapat tergambarkan dengan jelas dan diterima oleh
para penyimaknya.
Seni berbicara sangat vital peranannya terutama bagi para pemimpin, telah kita
sama-sama ketahui bahwa banyak bukti pidato bisa menjadi awal perubahan suatu
sejarah bangsa.
2.2 JENIS-JENIS BERBICARA
Dalam pembahasan mengenai
jenis-jenis berbicara ada lima landasan yang dapat digunakan dalam
mengklasifikasikan berbicara yaitu:
a. Situasi,
b. Tujuan,
c. Jumlah
pendengar,
d. Peristiwa
khusus,
e. Metode
penyampaian.
Berikut ini adalah penjelasan
mengenai pengklasifikasian tersebut.
a. Jenis Berbicara Berdasarkan Situasi
Pembicaraan
Berdasarkan
situasi pembicara, berbicara dibedakan atas berbicara formal dan berbicara
informal. Berbicara informal meliputi bertukar pengalaman, percakapan, penyampaian
berita, pengumuman,bertelepon,dan memberi petunjuk. Adapun berbicara formal
meliputi ceramah,wawancara,debat,diskusi, dan bercerita dalam situasi formal.
b. Jenis Berbicara Berdasarkan Tujuan Pembicara
Tujuan pembicara pada umumnya dapat
diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu:
(1) berbicara untuk menghibur,
(2) berbicara untuk
menginformasikan,
3) berbicara untuk menstimuli,
(4) berbicara untuk meyakinkan,
(5) berbicara untuk menggerakkan.
Bila
anda menyaksikan pelawak beraksi, Anda akan tahu bahwa para pemain mempunyai
tujuan untuk menghibur. Berbicara untuk menghibur biasanya bersuasana santai.
Disini pembicara berusaha membuat pendengarnya senang dan gembira.
Bila
kita menerangkan cara kerja komputer kepada orang lain atau menjelaskan kaitan
antara pendidikan, lingkungan, dan bahasa dalam suatu seminar, berarti kita
bertujuan menginformasikan sesuatu kepada khalayak. Di sini pembicara berusaha
berbicara secara jelas, sistematis, dan tepat agar isi informasi terjaga
keakuratannya. Jenis berbicara ini banyak dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Jenis
berbicara menstimuli jauh lebih kompleks dari pada berbicara menghibur dan
menginformasikan. Di sini pembicara harus pandai mempengaruhi pendengar
sehingga akhirnya pendengar tergerak untuk melakukan hal-hal yang dikehendaki
pembicara. Pembicara biasanya secara sosial berstatus lebih tinggi daripada
pendengarnya. Pembicara biasanya berusaha membangkitkan semangat pendengarnya
sehingga ia bekerja lebih tekun atau belajar lebih baik. Contohnya kita
menasihati seorang siswa yang malas dan melalaikan tugasnya.
Jenis
berbicara untuk meyakinkan merupakan tahap yang lebih jauh dari berbicara untuk
menstimuli. Di sini pembicara bertujuan meyakinkan pendengar lewat pembicaraan
yang meyakinkan, sikap pendengar akan diubah, misalnya dari menolak menjadi
menerima. Dalam hal ini, pembicara biasanya menyertakan bukti, fakta, contoh,
dan ilustrasi yang tepat.
Adapun
jenis berbicara menggerakkan merupakan kelanjutan dari jenis berbicara
meyakinkan. Jenis berbicara menggerakkan bertujuan menggerakkan
pendengar/khalayak agar mereka berbuat dan bertindak seperti yang dikehendaki
pembicara. Di sini diperlukan keterampilan berbicara yang tinggi, kelihaian
membakar emosi, kepintaran memanfaatkan situasi, dan penguasaan terhadap massa.
c. Jenis Berbicara Berdasarkan Jumlah Pendengar
1. Berbicara
Antar Pribadi. Jenis berbicara ini terjadi apabila seseorang berbicara dengan
satu pendengar (empat mata).
2. Berbicara
Dalam Kelompok Kecil. Jenis berbicara ini terjadi apabila ada sekelompok kecil
(3-5 orang) dalam pembicaraan itu.
3. Berbicara
Dalam Kelompok Besar. Terjadi apabila pembicara berhadapan dengan pendengar
dalam jumlah besar. Misalnya, saat menjadi pemandu acara.
d. Jenis Berbicara Berdasarkan Peristiwa Khusus
yang Melatari Pembicaraan
1. Situasi presentasi.
Contohnya pidato yang dilakukan saat pembagian hadiah.
2. Situasi penyambutan.
Contohnya pidato yang berisi sambutan umum yang menjadi inti acara.
3. Situasi perpisahan.
Contohnya pidato yang berisi kata-kata perpisahan pada saat acara perpisahan
atau pada saat penutupan suatu acara.
4. Situasi jamuan adalah pidato
yang berisi ucapan selamat, doa kesehatan buat tamu, dan sebagainya.
5. Situasi perkenalan. Pidato
yang berisi pihak yang memperkenalkan diri kepada khalayak.
6. Situasi nominasi. Pidato
yang berisi pujian dan alasan mengapa suatu itu dinominasikan.
e. Jenis Berbicara Berdasarkan Metode
Penyampaian Berbicara
Berdasarkan metode penyampaian, ada
4 (empat) jenis berbicara, yaitu:
1.Metode mendadak (impromptu),
terjadi bila secara tiba-tiba seseorang diminta berbicara di depan khalayak
(tidak ada persiapan sama sekali).
2.Metode tanpa persiapan
(ekstemporan), dalam metode ini pembicara masih mempunyai waktu yang cukup
untuk membuat persiapan-persiapan khusus yang berupa kerangka pembicaraan atau
catatan-catatan penting tentang urutan uraian dan kata-kata khusus yang harus
disampaikan. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan oleh pembicara
yang berpengalaman karena metode ini membutuhkan pembicara yang mampu
mengembangkan pembicaraan dengan bebas.
3.Metode membaca naskah. Metode ini
cocok digunakan apabila pembicara akan menyampaikan suatu pernyataan kebijakan
atau keterangan secara tertib dalam pidato-pidato resmi, pidato keneragaan,
pidato radio, dan sebagainya.
4.Metode menghafal. Metode ini
menunjukkan bahwa pembicara sudah mengadakan perencanaan, membuat naskah, dan
menghafal naskah. Agar berhasil dengan metode ini hendaknya pembicara dapat
menghayati dan menjiawi apa yang diucapkan serta berusaha untuk menyesuaikan
diri dengan situasi dan kondisi yang melatari pembicaraan itu.
2.3 TEKNIK BERBICARA YANG BAIK DIDEPAN UMUM
Suatu
komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang baik antara si pembicara dengan
lawan bicara. Terkadang,makna yang ingin disampaikan belum tentu sesuai dengan
apa yang diterima oleh lawan bicara kita. Oleh karena itu diperlukan beberapa
cara berbicara yang baik dan benar agar kedua belah pihak merasa nyaman selama
berlangsungnya pembicaraan dan maksud yang ingin disampaikan tersalurkan dengan
baik. Berikut ini dipaparakan teknik berbicara yang baik didepan umum:
1. Awali dengan kalimat pembuka
Selalu
gunakan kalimat pembuka ketika anda ingin memulai pembicaraan. Kalimat pembuka
seperti kalimat sapaan selamat pagi,selamat siang bisa anda gunakan untuk
memulai percakapan, atau jika anda seorang muslim maka kalimat sapaan salam
akan memberikan kesan yang sangat baik untuk anda.
2. Hilangkan Perasaan Gugup
Perasaan gugup adalah
masalah utama yang dihadapi orang yang akan bicara. Perasaan itu membuat kita
enggan bicara. Namun biasanya perasaan gugup itu hilang dengan sendirinya saat
kita mulai bicara. Belajarlah untuk menghadapi rasa gugup itu. Caranya adalah
dengan tampil percaya diri dan anggap bahwa apa yang Anda lakukan itu benar.
3. Bicara Dengan Santai
Bicaralah dengan pelan
dan santai. Tapi sesuaikan juga dengan suasana supaya tidak membosankan. Dengan
demikian, perasaan tegang itu akan hilang dan apa yang ada di pikiran kita
menjadi lebih lancar disalurkan ke banyak orang.
4. Hindari Bicara Gagap
Bicara gagap bukan
karena kita memang gagap (kecuali untuk mereka yang benar-benar gagap), tetapi
karena kita terlalu gugup sehingga pikiran kita tidak berjalan ke mulut kita.
Caranya adalah dengan memikirkan per kalimat bukan per kata. Sehingga kita
tidak perlungadat saat mengutarakan sebuah kalimat.
5. Bicara yang Sopan
Gunakan bahasa yang
sopan, santun, dan mudah dimengerti oleh pendengar Anda supaya tidak terjadi
salah paham. Orang-orang juga lebih menyukai orang yang bicara santun karena
lebih sejuk di telinga.
6. Sisipkan humor
Menurut Anthony
Robbins,salah satu motivator dunia,humor adalah pelumas yang dapat
membantu penyampaian informasi menjadi lebih lembut.
7. Time management.
Atur
waktu yang diberikan dengan baik. Dengan time management yang sudah
diperkirakan sebelumnya, kamu bisa lebih mudah menyusun materi dan menepati
deadline.
8. Berbicara dengan
jelas
Seorang pembicara harus terlatih
untuk berbicara dengan jelas. Supaya setiap informasi dapat diterima dengan
baik. Maka bersyukurlah jika negara kita menggunakan Bahasa Indonesia,di mana
penulisan adalah sama dengan pengucapan.
9. Gunakan intonasi
yang berbeda
Apabila kita hanya menggunakan 1
intonasi saja selama pembicaraan,maka pembicaraan kita akan terdengar datar dan
membosankan. Beri ledakan-ledakan bila perlu.
10. Kontak mata
Kontak matasangat
penting dalam membangun suatu komunikasi. Mereka akan merasa spesial. Perhatian
mereka tidak sekedar bertepuk sebelah tangan.
11. Gunakan bahasa
tubuh
Seringkali seorang speaker tangannya
mati ketika di depan publik. Padahal bahasa tubuh mampu memberi
penegasan-penegasan pada informasi yang ingin ditekankan. Maka seringlah
mengangkat tangan kamu tinggi-tinggi di depan cermin untuk menemukan pose yang
khas kamu
banget.
12. Tunjukkan rasa percaya dirimu.
Seperti
halnya singa,manusia punya cara untuk menyatakan rasa percaya dirinya.
Tersenyum, pegang dagu dan membusungkan dada adalah beberapa sikap yang
menunjukkan sikap percaya diri.
13. Buang tekanan yang kamu rasakan.
Rasa
gugup mungkin akan menyelimuti perasaanmu saat akan mulai berbicara. Hal
tersebut normal. Pembicara yang berpengalaman pun terkadap masih dihinggapi
rasa gugup. Cara paling mudah menghadapi rasa gugup tersebut adalah merubah
mindset kamu. Berpikirlah bahwa kamu di sini membawa informasi yang berharga
bagi audiencemu.
14. Persiapan.
Siapkan
segala hal yang mendukung pembicaraan. Mulai dari poin-poin yang paling kecil
sekalipun seperti sapu tangan di saku dan air mineral.
15. Jam terbang
Langkah
paling akhir untuk menjadi pembicara yang baik adalah terus berlatih.
berbicaralah sesering mungkin dan ambil setiap kesempatan yang ada.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahwa dalam berbicara itu sendiri
merupakan suatu cara manusia berkomunikasi, dimana menjadi hal yang penting
yang harus dimiliki oleh manusia umumnya.
Berbicara adalah
suatu cara manusia mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaaan.
Dalam meningkatkan kemampuan
berbicara, diperlukan adanya strategi-strategi yang mendukung. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.
Meningkatkan kemampuan berbicara
sangatlah penting dalam menunjang setiap aktifitas yang ada. Kemampuan
berbicara yang baik tentu akan mendukung kesempurnaan aktivitas tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
http://bagus-mundianianto.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/materi/jenis-berbicara-dan-metode-berbicara.
(diakses 12 Okt. 2016)
http://lspr.edu/studentleague/?project=20-tips-lancar-public-speaking.
(diakses 11 Okt. 2016)
http://www.mediapidato.com/2014/12/dasar-dasar-keterampilan-berbicara.html.
(diakses 12 Okt. 2016)
http://syahri-jendelabahasa.blogspot.co.id/2012/01/jenis-jenis-berbicara.
(diakses 12 Okt. 2016)
http://www.trigonalmedia.com/2014/12/pengertian-berbicara-menurut-para-ahli.html.
( diakses 11 Okt. 2016)